Jalan-jalan

Berbagai cerita dan apaaaa saja yang ingin dituliskan

Sabtu, 20 Juli 2013

Tokoh Anime Lain

Hai hai hai orang yang memiliki keahlian ilmu bela diri tuh keren tahu, setidaknya itu yang dalam anime. Dan berikut beberapa yang baru baru ini aku suka.
Misalnya nih :
Bagi pecinta Detektif Conan pasti tau dong dia siapa?
Makoto Kyogoku
Haduh haduh keren tuh kalo dia lagi melindungi sang pacar, Sonoko, menggunakan jurus karate. Dia itu atlet profesional. Juara karate tak terkalahkan.




Okumura Rin
Kembaran dari Okumura Yukio ini adalah keturunan Satan (putra Satan) sehingga dia bisa memiliki kekuatan saat pedangnya dibuka maka akan ada api biru pada tubuhnya.
Kalo penasaran sama animenya cari aja : Ao No Exorcist




Sagara Miyuki
Teman masa kecilnya Izumiko Suzuhara dalam anime yang berjudul Red Data Girl. Dari gambar di atas sudah ketahuan kan keahliannya apa? Atlet Panahan.
Aku belum selesai menonton animenya, baru sampai episode 4 dari 12 episode. Hwaaa belum tau banyak ceritanya, maaf ya. Bingung mau download dari mana, soalnya link untuk download keempat episode itu lagi susah untuk download akhir akhir ini.


Mungkin tiga dulu yang baru ditampilkan. Ketiganya keren, tapi tetep Shinichi is the best *beda karakter. Hehe


THE EXIST

Hello perkenalkan namanya adalah THE EXIST : The Expression of Intelectual Student

Apa sih THE EXIST?

THE EXIST adalah majalah sekolah yang diterbitkan sejak Agustus 2009 di SMA Budhi Warman 2. Terbit setiap satu semester sekali. Isinya tentang Profil, Sekolah Kita, Remaja, Akademik, Perolehan Piala, Lingua, Fashion, Asah Otak, UDU, Ucapan serta Paparazy in Action.

1. Profil : Biasanya menjelaskan tentang profil guru di SMA Budhi Warman 2. Setiap kali terbit akan ada profil dari satu atau dua guru.
2. Sekolah Kita : Kegiatan yang ada di sekolah selama satu semester akan diceritakan dan dicantumkan foto atau hasil dokumenternya.
3. Remaja : Nah di sini biasanya diisi dengan hal-hal yang lagi up to date, puisi, cerpen, kreativitas, serta pantun.
4. Perolehan Piala : Akan dituliskan berapa jumlah piala yang diperoleh selama satu tahun. Setiap tehun terus meningkat lho!
5. Lingua : Tentang pengetahuan umum dan Tips n' trick tentang sesuatu untuk para pembaca.
6. Fashion : Awalnya fashion di sini kita pake gambar gambar dari internet, tapi dari edisi ke edisi kita inovasi sehingga para model adalah siswa dari sekolah kita sendiri lhoooo.
7. Asah Otak : Berupa TTS berhadiah yang dipilih 3 pemenang bagi para siswa yang mengirimkan jawabannya kepada team redaksi.
8. UDU : Untuk Dari Untuk. Nah ini dia yang ditunggu tunggu, yang pada mau kirim kirim salam di sini tempatnya.
9. Ucapan : Akan ada ucapan biasanya untuk guru atau karyawan yang menikah, baru punya baby, ucapan tahun baru dan banyak ucapan ucapan di sini akan tertuang.
10. Paparazy in Action : Hati-hati di mana mana ada kamera. Haha. Foto yang diambil secara diam-diam dan akan ditampilkan di bagian ini.


Oya, setiap majalah pasti ada bagian redaksinya kan? Tentu saja THE EXIST juga begitu. Pada halaman pertama selalu ada Dari Redaksi yang isinya team bagian ini itu ada siapa aja.

Sekarang THE EXIST sudah mencapai edisi ke IX (Sembilan) lhoooo. Mohon do'anya agar terus berlanjut ke edisi edisi berikutnya, terus berkembang dan tetap eksis :"D


Nah ini dia beberapa THE EXIST yang sudah terbit.


Kalo yang di atas itu adalah bagian Paparazy in Action yang ada pada edisi ke VI.







Tadaaaaaaa! Ini dia team kami! Yaaaa tiap tahun ganti kepengurusan karena kan pasti ada yang lulus. Aku selama 3 tahun menjadi bagian dari team merasa bangga karena bisa berkarya bersama TEAM THE EXIST. =)))

Kalian LUAR BIASA~
#SALAM THE EXIST

Kamis, 18 Juli 2013

Cerpen jadul

Cerpen-cerpen jadul yang udah lama dan hampir berdebu dalam folder "CERPEN" di laptop kesayangan mungkin sedikit-sedikit akan di post, tapi yang udah selesai saja (banyak yang bersambung hhe). Salah satunya itu tadi, Bisikan Pada Bintang. Itu mungkin sudah sekitar 5 atau 6 tahun yang lalu kubuatnya. Tak begitu keren sih tapi hanya ingin mendokumentasikan awal cerita persahabatan kami dulu lewat cerita.
Ada senior yang cerpennya bagus banget dan karyanya sudah cukup banyak, aku jadi ingin ikut menulis lagi, meski keinginan sama tindakan belum sejalan, tapi perlahan akan kucoba memulai kembali.
Do'akan ya semoga hasilnya cepat jadi, bisa menjadi inspirasi dan banyak yang menyukai.

Bisikan Pada Bintang


Sepulang sekolah, aku berbaring di tempat tidur karena lelahnya berjalan kaki. Tidak lama kemudian mataku terpejamkan. Bagai di alam lain, kutihat seorang gadis kecil sedang bermain. Kemudian gadis itu tampak seperti sedang menunggu seseorang. Datanglah laki-laki kecil yang membuat gadis kecil itu bahagia. Aku masih tidak mengerti apa yang aku lihat.


Kuterbangun. Kusadar semua hanya mimpi. Kemudian kuteringat akan tugas yang harus kukerjakan dan dikumpulkan esok hari. Tugas cerpen sepanjang lima lembar kertas folio yang harus selesai dalam waktu tiga hari. Dan aku baru akan mengerjakannya sekarang.
          Aku memulainya dengan sebuah inspirasi tentang persahabatan yang kualami. Tapi, hingga malam hari aku belum juga menyelesaikan tugas itu. Kini, aku mulai mengantuk. Akhirnya kuputuskan untuk pergi tidur dan melanjutkannya esok pagi.
          “Nad, kamu sedang membuat apa?” tanya Ardi yang melihatku sibuk mengerjakan tugas di sekolah.
          Aku tak menjawab pertannyaannya. Menurutku, tanpa ia bertanya mungkin ia sudah tahu apa yang sedang kulakukan sekarang.
          “Yah, Nad! Kok aku dikacangin sich?” Ardi mulai kesal karena aku belum menjawab pertanyaannya tadi.
          “ Kacang-kacang! Ada kacang goreng, ada kacang rebus! Kacang-kacang!” Ardi berlagak seperti pedagang kaki lima yang menjual kacang. Ia melakukan hal itu maksudnya untuk menyindirku yang dari tadi diam tidak menjawab. Menanggapi hal itu, aku masih tetap diam.
          “Akhirnya selesai juga!”kataku sambil membereskan alat tulisku.
          “Nadya, kamu membuat apa sih? Sepertinya sibuk sekali, sampai aku yang bertanya kamu cuekin!”
          “Maaf deh! Maaf!”kataku singkat.
          Saat bel istirahat berbunyi, aku berlari ke ruang guru untuk menyerahkan tugas cerpenku. Sampainya di ruang guru, aku tertuju pada seorang guru yang berjilbab merah muda. Bu Tina!
          “Cerpen yang cukup menarik,”komentar bu Tina setelah membaca cerpen yang kubuat.”Ibu akan memberikan nilai tambahan untuk pelajaran bahasa Indonesiamu.”
          “Terima kasih bu!”
          “Jika kamu dapat membuat yang lebih bagus dan banyak yang suka untuk membacanya, ibu akan memberikannya pada redaksi majalah!”
          “Yang benar bu?”Bu Tina mengangguk.
          Karena bahagianya, aku langsung lari ke kelas dan memberitahukan kepada sahabat-sahabatku. Sahabatku memberikan selamat dan kami bahagia.
          Saat pulang sekolah di jalan aku melihat Ardi melambaikan tangannya padaku. Aku pun membalasnya.
          “Nad nanti jangan lupa lihat bintang ya!” teriaknya dari kejauhan. Aku menjawabnya dengan senyuman.
          Malam harinya aku melihat bintang bertaburan. Mungkin bintang ikut merasakan kebahagiaan yang aku rasakan. Tidak lama kemudian datanglah Ardi. Ia duduk di sebelahku. Di taman itu terasa sangat sunyi. Tak ada sedikit suara di sana. Karena kami terpesona dengan bintang di langit.
          “Aku bahagia kalau kamu bahagia!”Bisik Ardi kepadaku.
          “Inilah yang namanya persahabatan. Kalau ada sahabat yang bahagia, sahabat lain juga harus ikut bahagia!”
          Ardi hanya tersenyum.
          “Hey! Ada bintang jatuh!” Ardi menunjuk ke langit.”Cepat minta permohonan.”
          Aku dan Ardi pun meminta sebuah permohonan.
          “Kamu minta apa?”tanya Ardi.
          “Minta persahabatan kita akan terjaga dan bertahan lama! Kamu?”
          “Aku minta…”Ardi tampak memikir sejenak.” Aku minta hal yang sama denganmu dan juga supaya cerpenmu diterima oleh semua khalayak!”
          “Terimakasih! Kalau gitu, kita harus janji akan menjaga persahabatan kita sampai kapan pun!”
          “Janji!”
          Jari kelingking kami saling mengait. Itulah bukti kalau kami akan menepati janji untuk menjaga persahabatan ini.
          “Nad!”
          “Ya! Ada apa Di?”
          “Menurut kamu, apakah bintang dapat mendengar bisikanku?”
          “Memang kamu mau membisikan apa kepada bintang? Mungkin bintang mau mendengarnya!”
          “Tapi bintang ini beda!”
          “Beda? Matahari? Matahari adanya siang!”
          “Bukan bintang ini kamu! Aku mau kamu dengar kata hatiku kalau aku suka kamu!”
          “Aku juga suka. Tapi, hanya sebatas sahabat!”
          “Oh…Gitu ya? Ya sudah tidak apa-apa! Lihat bintang di sana cahayanya lebih terang dari yang lain!” Ardi menunjuk bintang yang paling bercahaya.
          “Ya!”Aku tersenyum bahagia karena punya sahabat yang begitu baik padaku.
          Malam ini adalah malam yang paling indah dalam perjalanan hidupku. Tak akan kulupakan persahabatanku dengannya. Aku janji akan menjaga persahabatan ini. Bintang adalah saksi dari semua persahabatan kami.